Selasa, 20 Desember 2011

DARAH YANG MENGOBATI LUKA (Harun Yahya)

Kalian pasti pernah melihat luka kecil yang berhenti berdarah segera setelah beberapa saat. Kejadian ini tentu sangat menarik karena pada keadaan normal, cairan yang mengalir dari sebuah lubang tidak mungkin bisa berhenti mengalir dengan sendirinya. Untuk lebih memahami kejadian ini, anggaplah bahwa kalian memiliki sebuah balon yang terisi air. Jika kalian melubangi balon tersebut dengan jarum, air tentu akan keluar dari balon. Apakah air akan berhenti menyembur setelah beberapa saat tanpa campur tangan kalian? Tentu saja tidak. Semua air akan tetap mengucur hingga balon tersebut kehilangan airnya. Ini pun berlaku untuk seluruh cairan dalam ruang tertutup. Darah bergerak melalui tempat tertutup dalam pembuluh dan akan mengucur keluar jika ada luka. Namun, demi kesehatan kita, aliran darah itu harus dihentikan. Kalian mungkin pernah mendengar ada orang yang mati karena kehilangan banyak darah dalam kecelakaan atau operasi. Kalau begitu, apakah yang menyebabkan darah berhenti mengalir segera setelah luka mulai mengucurkan darah? Ini disebut dengan penggumpalan darah, yang merupakan salah satu sistem pertahanan otomatis dalam tubuh kita. Beberapa zat yang ada dalam darah menghentikan dan menutupi luka tersebut. Berkat kemampuan penggumpalan darah ini, pendarahan berlebihan pun tercegah. Seperti yang ditunjukkan oleh gambar di sebelah kanan, beberapa sel dalam darah diberi tahu tentang pembuluh yang rusak, dan segera menuju ke tempat itu. Pertama-tama mereka berkeliling di sekitar luka, lalu menghambat aliran darah dengan membuat sebuah jaring. Jaring ini mengeras lambat laun dan membentuk apa yang kita sebut keropeng.
Sekarang mari kita renungkan bersama. Bisakah serangkaian peristiwa ini terjadi secara kebetulan? Bagaimana beberapa sel darah mendapat informasi tentang kerusakan di suatu tempat dalam pembuluh darah, yang merupakan sebuah dunia luas jika dibandingkan dengan ukuran mereka? Mengapa mereka bekerja keras untuk mencegah aliran darah? Bagaimana mereka tahu bahwa mereka harus menutup luka untuk menutup kehilangan darah? Siapa yang mengajari sel-sel ini agar mereka menutupi luka itu?
Sel-sel tidak pernah belajar tentang segala hal ini secara kebetulan dan juga tidak bisa melakukan ini dengan kemauan sendiri. Bahkan manusia, yang memiliki kecerdasan, tidak mungkin menciptakan sistem yang terperinci seperti itu dan mengajari sel apa yang harus dilakukan. Pastilah, kecerdasan yang ditunjukkan oleh sel-sel ini bukanlah milik mereka. Allah-lah yang telah mengilhami mereka dan mereka bertindak menurut sebuah perencanaan sempurna.
Allah memberi tahu kita tentang keistimewaan penciptaan-Nya ini sebagai berikut:

Dia menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi, niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat pun, dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah. (QS Al-Mulk: 3-4)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar